Jumat, 23 September 2016

pertemuan 5



Isomer Struktural Senyawa Hidrokarbon dan Sistem Nomenklatur


  • Sistem nomenklatur

Pada tahun 1800, pada awal kimia organik baru muncul, semua senywa organik yang ditemukan belum diketahui strukturnya dan untuk mengindentifikasinya harus diberi nama. Para ahli kimia yang memberi nama senyawa organik tersebut lebih menekankan pada sifatnya, asalnya, atau sekadar memuaskan penemunya.  
Ketika banyak senyawa yang ditemukan atau yang disintesis (sekarang senyawa organik lebih dari dua juta jenis) terasa makin sukar memberi nama senyawa organik dengan nama trivial. Untuk mengatasi hal tersebut, pada tahun 1892 di jenewa para ahli kimia membuat suatu peraturan untuk tata nama kimia organik. Nama-nama itu disebut nama sistematik. Sistem yang dikembangkan itu disebut sistem nomenklatur IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry) suatu perkumpulan para ahli kimia yang bertugas memperbarui dan memperbaiki sistem ini secara berkala.

Jumlah karbon
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
20
30
Awalan
Met-
Et-
Prop-
But-
Pent-
Heks-
Hept-
Okt-
Non-
Dek-
Undek-
Dodek-
Tridek-
Tetradek-
Pentadek-
Eikos-
Triakont


Rumus =          Awalan(Prefix) + Induk(Parent) + Akhiran(sufix)









  •  Isomer Struktural

Isomer adalah molekul yang memiliki rumus molekul sama, tetapi memiliki pengaturan yang berbeda dari atom dalam ruang. Dalam isomer struktur, atom diatur dalam urutan yang sama sekali berbeda. Hal ini lebih mudah untuk melihat dengan contoh-contoh spesifik. Terdapat tiga jenis isomer yaitu
1.      Isomer menurut Strukturnya
Isomer yang memiliki rumus molekul yang sama namun mempunyai struktur yang berbeda. Isomer-isomer ini muncul karena adanya kemungkinan dari percabangan rantai karbon. Sebagai contoh, ada dua buah isomer dari butan, C4H10. Pada salah satunya rantai karbon berada dalam dalam bentuk rantai panjang, dimana yang satunya berbentuk rantai karbon bercabang.

Contoh



2.      Isomer menurut posisinya
Pada isomer posisi, kerangka utama karbon tetap tidak berubah. Namun atom-atom yang penting bertukar posisi pada kerangka tersebut. Sebagai contoh, ada dua isomer struktur dengan formula molekul C4H9Cl. Pada salah satunya clorida berada diujung dari rantai. Dan yang satunya lagi pada bagian tengah dari rantai.


3.             Isomer menurut fungsinya
     Pada variasi dari struktur isomer ini, isomer mengandung grup fungsional yang berbeda- yaitu isomer dari dua jenis kelompok molekul yang berbeda. Sebagai contoh, Etanol (alkohol) dan Dimetil Eter (eter)




  •  Isomer pada alkana

Isomer alkana adalah senyawa yang mempunyai rumus struktur berbeda. Isomer alkana dimulai pada senyawa dengan jumlah atom C sebanyak 4. isomer alkana sangat banyak di kehidupan dari pada senywa lain.
Contoh:
Isomer pada C4H10
CH3-CH2-CH2-CH3 : n-butana
CH3-CH-CH3 : 2-metil propana atau isobutana
          
I
         CH3



NO
Isomer pentana(C5H12)
Rumus Struktur
Nama senyawa
Titik Didih(0C)
1.


 2.




3.
CH3-CH2-CH2-CH2-CH3

CH3-CH-CH2-CH3
          .
l
        CH3


    
       CH3
         
I
CH3-C-CH3
         
I
.      CH3
n-pentana



2-metil butana




2,2-dimetil propana
36



 28





9




 pertanyaan:
Apa yang menyebabkan sudut ikatan pada H-C-H lebih pendek dibandingkan sudut ikatan H-C-C ?
jawab:
        panjang ikatan rangkap tiga lebih pendek bila dibandingkan dengan ikatan rangkap dua dan ikatan tunggal, ikatan rangkap dua lebih pendek dari ikatan tunggal. Dan ikatan C dengan H lebih pendek dari ikatan tunggal antara C dengan C. Panjang dan kekuatan suatu ikatan tergantung dari hibridisasi dari atom yang saling berikatan. Semakin besar karakter s dalam orbital yang digunakan atom-atom untuk membentuk ikatan, semakin pendek dan kuat ikatan tersebut. 
         jika tolakan antar pasangan elektron dalam kulit valensi atom sama besar maka seharusnya sudut ikatan sesuai dengan perkiraan. namun, pada kenyataannya tidak sesuai. ada perbedaan kekuatan tolakan antara PEI dan PEB, dimana PEB menolak lebih kuat dari PEI sehingga sudut ikatan di antara ketiga PEI lebih kecil dari perkiraan.  
PEB menolak lebih kuat dari PEI sebab pasangan elektron bebas memerlukan ruang lebih besar dibndingkan pasangan elektron ikatan. pada PEB pergerakan elektron lebih leluasa dibandingkan PEI yang kaku dan tegar akibat terikat diantara dua atom. akibatnya, PEB memerlukan ruang gerak yang lebih besar dari PEI dan berdampak pada tolakan PEB lebih besar dibandingkan tolakan pada PEI. 

6 komentar:

  1. Assalamualaikum Warahmatullah^^
    nia saya ingin menambahkan sedikit, Isomer itu berasal dari bahasa yunani : iso yang berarti sama, dan meros yang berarti bagian. Jadi
    isomer struktural adalah senyawa dari rumus kimia yang sama yang memiliki struktur dan sifat fisika dan sifat kimia (kestabilan) yang berbeda didasarkan pada bagaimana konstituen atom mereka diurut.
    Sebagai contoh, ada dua isomer struktural dengan sama rumus kimia C 4 H10 , CH 3 CH 2 CH 2 CH 3 butana yaitu normal dan metilpropana (CH 3 )2 CHCH2 CH 3 . Sangat menarik untuk dicatat butana yang normal mendidih pada -0.5 derajat Celsius, sedangkan metilpropana mendidih pada suhu 28 derajat Celcius. Karena jumlah atom bertambah, jumlah isomer meningkat. Ada tiga isomer struktural dengan rumus kimia C 5 H12 , lima dengan rumus C 6 H14 dan sembilan dengan rumus C 7 H16 .
    Isomer struktural karbon tidak dibatasi hanya untuk karbon dan hidrogen, meskipun mereka adalah contoh paling terkenal dari isomer struktural. Di lemari obat rumah tangga orang dapat menemukan C 3 H8 O, atau isopropil alkohol, kadang-kadang diidentifikasi sebagai “alkohol.” Rumus struktur adalah CH 3 CH (OH) CH 3 . Selain itu, ada n-propil alkohol, CH 3 CH 2 CH 2 (OH) dan bahkan eter metiletil, CH 3 OCH 2 CH 3 , meskipun tak satu pun dari kedua senyawa ini kemungkinan akan ditemukan di rumah.
    Itu saja yang saya tambahkan, terimakasih^^
    Wassalamualaikum warahmatullah^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. waalaikumsalam wr wb
      terimakasih atas tambahannya saudari anisa, sangat membantu

      Hapus
  2. assalamu'allaikum nia,
    berdasarkan artikel anda diatas saya ingin bertanya mengapa penamaan senyawa hidrokarbon digunakan dengan sistem nomenklatur IUPAC ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. terimakasih atas pertanyaannya..

      Penamaan senyawa hidrokarbon diatur oleh komisis tsts nama dari himpunan kimia sedunia yang biasa disebut IUPAC. Sistem penamaan ini dilandasi oleh banyaknya senyawa karbon sehingga diperlukan sistem penamaan agar tidak terjadi kesalahan. Karena suatu senyawa hidrokarbonseperti alkana dapat memiliki struktur yang bercabang-cabang, maka penamaan ditentukan berdasarakan panjang rantai induk, posisi cabang, dan rantai cabang
      Panjangnya rantai utama terkadang memiliki cabang-cabang yang menyebabkan sisitem penomoran menjadi tumpang tindih. Untuk itulah disusun sistem penamaan iupac yang memeperhatikan aturan penomoran agar tidak tumpang tindih.

      semoga bermanfaat

      Hapus
  3. Assalamualaikum nia, saya ingin bertanya mengenai penjelasan yang telah anda buat, Mengapa terkadang suatu senyawa memiliki titik didih lebih tinggi dari pada senyawa lain namun kedua senyawa tersebut memiliki jumlah atom karbon yang sama. Contohnya asam karboksilat mempunyai titik didih yang lebih tinggi dari pada ester, mengapa demikina? Terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. terimakasih saudari ditta

      jadi begini, antaramolekul asam karboksilat memiliki ikatan hidrogen yang lebih kuat sedangkan dalam ester terdapat gaya van der waals yang kekuatan ikatannya lebih lemah sehingga titik didih asam karboksilat akan lebih tinggi dengan jumlah atom karbon yang sama.

      Hapus